Theater Tepi Waktu adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh mahasiswa penerima Beasiswa Fellowship Universitas Ary Ginanjar yang mengangkat kisah nyata dari salah satu mahasiswa penerima Beasiswa Fellowship yaitu Muhammad Naufal Ramadhan dari Fellows Ibu Nurhayati Subakat. Teater ini bertujuan untuk memberikan sebuah kesadaran bagi semua orang betapa susahnya menuntut ilmu karena banyak anak diluar sana untuk melanjutkan pendidikannya tidak bisa karena terhalang biaya dan teater ini adalah bentuk pesan kepada para orang yang berhati mulia yang menyisihkan rezekinya untuk membantu anak-anak yang tidak bisa menuntut ilmu ke jenjang perguruan tinggi untuk masa depan yang cerah Sinopsis "Tepi Waktu" Satya tumbuh dalam keluarga sederhana yang harus membuat keputusan pahit demi bertahan hidup. Ia dikirim ke pesantren—yang ternyata adalah panti asuhan. Lima tahun berlalu, ia pulang membawa rindu, tapi kenyataan tak banyak berubah. Kemiskinan masih mencengkeram, dan harapan terasa jauh. Di luar sana, ia mencari jalan. Kerja serabutan, dihantam realita, hingga nyaris menyerah. Namun di tengah gelapnya hidup, ia sadar—masa depan tak boleh tunduk pada keadaan. Negeri ini mungkin cemas, tapi harapan tak boleh mati. Indonesia Emas ada di tangan mereka yang tak berhenti berjuang.